Friday, September 2, 2011

when we fall in love with 'them'

Jika sedang duduk sendiri kadang saya menikmati sebatang rokok, tapi sebenarnya saya lebih suka satu gelas wine daripada satu batang rokok, meskipun begitu saya akan lebih memilih satu cangkir kopi daripada segelas wine itu.

I love it all, but I love coffee the most.

Jadi saya akan lebih sering ditemukan di Starbuck, dari pada di dalam ruangan khusus smoking area atau di pojok Red Line.

Sama seperti jatuh cinta, dalam waktu yang bersamaan bisa jadi kita jatuh cinta dengan beberapa orang. Tapi sebenarnya jika kita rasakan lagi, ada satu yang kita cintai lebih dari yang lainnya. Karena menurut saya cinta itu memiliki levelnya masing-masing.

Yang kadang membuat kita berpikir bahwa semua cinta itu ada dilevel yang sama adalah bahwa satu dan yang lainnya saling menyempurnakan..
Maksud saya begini, ketika kita mencintai satu orang yang (tentu saja) tidak sempurna, kita mungkin juga mencintai orang lain dimana dia mempunyai sesuatu yang dapat menutupi ketidak sempurnaan itu. Dan pasti dengan mudah kita akan menyimpulkan bahwa porsi cinta untuk mereka adalah sama. Padahal tidak! Karena sadar atau tidak, ada yang hal yang telah kita terima, tapi ada juga yang sekedar menutupi. Ekstrimnya bisa disebut: Objek Pelengkap. Namanya juga pelengkap, bukan utama kan? Jadi tentu saja levelnya berbeda.

Kali ini ada satu saran, jika kita bisa menerima satu cinta dengan ketidak sempurnaannya, kita tidak akan memerlukan objek pelengkap. Dan kita menyelamatkan banyak hati, termasuk hati si objek pelengkap, bagaimanapun dia (kadang) berharap menjadi yang utama.

But, it's all your choice.... :). Good Night.

No comments: