Wednesday, June 25, 2014

chick-lit: i will trust you until you betray me!

Saya mengambil cangkir kopi di depan saya dan meminumnya perlahan.

"I will trust you until you betray me!"

Saya terhenyak. Sesaat kemudian saya tertawa, setelah sadar dia tidak sedang bercanda.

"Saya tidak tahu arti tertawa kamu."
"Oh, biasanya saya tertawa kalau saya tidak tahu harus bersikap seperti apa."

Sejenak hening.

"But i can not stay forever and i'm gonna leave you someday."  Saya bicara sehalus mungkin agar dia tidak salah mengerti
"That one, I understand."
"But, please let me know..... kalau kamu mau pergi."

Saya mengangguk.

Kemudian hening kembali.

Friday, June 13, 2014

are u kinky enough?

Before I know it, he's got both of my hands in one of his in vislike grip above my head, and he's pinning me to the wall using his hips. Holy shit. His other hand grabs my hair and yanks down, bringing my face up, and his lips are in mine. It's only just not painful. I moan into his mouth, giving his tongue an opening. He takes full advantage, his tongue expertly exploring my mouth. I have never been kissed like this. My tongue tentatively strokes his and joins his in a slow, erotic dance that's all about touch and sensation, all bump and grind. He brings his hands up to grasp my chin and holds me in place. I'm helpless, my hands pinned, my face held, and his hips restrining me. His erection is against my belly. Oh my......
......"does this mean you're going to make love to me tonight?"
......"no it doesn't. First, I don't make love. I fuck.... hard..."
Berasa baca "stensil"-an kan ya? Kalau lahir di bawah tahun '80 an pasti tahu maksud saya ;).

Saya kutip kalimat di atas dari buku Fifty Shades of Grey. Buku ini amat sangat recommended  kalau kalian tipe yang menggemari kinky sex.
Wow, bukan berarti seluruh buku berisi alur sepertin di atas ya. Bisa di bredel nanti hahaha....
Silahkan baca sendiri bukunya. Dan saya dengar filmnya pun segera beredar, semoga lolos sensor ya.
Mau nonton bareng? Yuuk.... ;)

Thursday, June 5, 2014

chick-lit: saat harus mengahadapi kejujuran

suatu sore di kedai kopi, dua wanita yang bersahabat sejak remaja terlibat percakapan

"Saya sedih dan tidak tahu harus bagaimana?"
"Kenapa memangnya?"

"Dia ingin mengakhiri hubungan kami."
"Dia beritahu alasannya?"

"Iya."
"Apa alasannya?"

(menghela nafas dalam)... "Katanya dia jatuh cinta dengan wanita lain."
"Oh..." (terdiam sejenak) "Kamu tau siapa wanita itu?"

"Tidak, dia tidak mau mengatakannya... menurut kamu, apakah saya harus menyerah dan merelakan?"
"Mungkin lebih baik begitu..."

(mengrenyitkan dahi) "Kenapa?"
"Karena wanita itu adalah aku, dan aku juga mencintainya"

kemudian terdengar isakan tangis....