Sunday, November 30, 2014

detik tidak pernah melangkah mundur

Saya menangis ketika melihat mini drama Ada Apa Dengan Cinta. Bukan sekedar menitikkan airmata, tapi saya benar-benar menangis.
Ketika saya ceritakan ke beberapa teman, sebagian dari mereka tertawa dan berpikir saya cengeng.
Mungkin benar saya sedang melankolis.
Atau saya terlalu menghayati isi ceritanya (dari sudut pandang saya).

Suatu keadaan (baca:takdir) bisa memisahkan dua hati sekian lama, dan dipertemukan dengan satu 'pesan' singkat.

Pertanyaan saya sebenarnya:
Bagaimana jika tidak ada satu diantara mereka yang mulai?
Atau jika salah satu dari mereka tidak membalas karena gengsi?
Apakah seumur hidup mereka tidak akan pernah bertemu (lagi)?
Apakah tidak akan pernah ada jawaban dari semua pertanyaan yang ada di hati?

Kenyataannya, di dunia nyata, ending-nya tidak selalu sama dengan mini drama itu
Mungkin sebagian besar orang setuju dengan kalimat "jodoh pasti bertemu", tapi buat saya… "jodoh itu diusahakan" ;)

"detik tidak pernah melangkah mundur… tapi kertas putih itu selalu ada… waktu tidak pernah berjalan mundur dan hari tidak pernah terulang… tetapi pagi selalu menawarkan cerita yang baru… untuk semua pertanyaan yang belum sempat terjawab"

No comments: